5 Contoh Surat Permohonan Penugasan (Berbagai Keperluan)

Daftar Isi

Apa Itu Surat Permohonan Penugasan?

Surat permohonan penugasan adalah dokumen formal yang dibuat untuk meminta atau memohon agar seseorang, tim, atau bahkan sebuah unit kerja ditugaskan untuk melaksanakan suatu tugas atau tanggung jawab tertentu. Surat ini biasanya ditujukan kepada atasan, pimpinan organisasi, atau pihak berwenang lainnya yang memiliki otoritas untuk memberikan penugasan tersebut. Pentingnya surat ini terletak pada fungsinya sebagai bukti permintaan yang sah dan terstruktur, bukan sekadar permintaan lisan biasa yang mudah terlupakan.

Mengapa sih kita perlu repot-repot bikin surat begini? Alasannya simpel, surat ini memberikan kejelasan mengenai permintaan, konteks kenapa penugasan itu penting, dan harapan atau hasil yang diinginkan dari penugasan tersebut. Selain itu, surat permohonan penugasan juga menjadi arsip atau catatan resmi di dalam organisasi atau perusahaan. Jadi, kalau ada apa-apa di kemudian hari, ada bukti tertulisnya.

What is Assignment Request Letter
Image just for illustration

Bagian-Bagian Penting dalam Surat Permohonan Penugasan

Menyusun surat permohonan penugasan itu sebenarnya gampang-gampang susah. Gampang kalau kita tahu struktur dasarnya, susah kalau kita bingung mau nulis apa aja di dalamnya. Nah, biar nggak bingung, yuk kita bedah bagian-bagian penting yang wajib ada di surat ini. Setiap bagian punya fungsinya sendiri lho.

Kop Surat dan Informasi Dasar

Bagian paling atas biasanya ada kop surat kalau surat ini sifatnya resmi dari sebuah institusi atau perusahaan. Kop surat berisi nama, alamat, logo, dan kontak organisasi. Di bawah kop surat, ada informasi dasar seperti Nomor Surat, Tanggal Surat, Perihal (isi pokok surat), dan Lampiran (kalau ada dokumen pendukung).

Nomor surat itu penting buat administrasi, biar gampang diarsipkan dan dilacak. Tanggal jelas dong buat nunjukkin kapan surat ini dibuat. Perihal itu ringkasan singkat tujuannya surat, misalnya “Permohonan Penugasan Tim Project X”. Lampiran buat nyebutin dokumen lain yang disertakan, misalnya proposal project atau CV.

Alamat Penerima

Setelah informasi dasar, sebutkan kepada siapa surat ini ditujukan. Tulis nama jabatan penerima dan alamat kantor atau organisasinya secara lengkap. Pastikan nama dan jabatan penerima itu benar ya, jangan sampai salah kirim atau salah nama.

Contohnya, kalau kamu minta penugasan ke Manajer Departemenmu, ya tulis “Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Manajer], Manajer Departemen [Nama Departemen]”. Ini nunjukkin bahwa suratmu ditujukan ke orang yang tepat.

Salam Pembuka

Sama kayak surat-surat formal lainnya, diawali dengan salam pembuka yang sopan. Biasanya menggunakan “Dengan hormat,” atau “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” kalau konteksnya pas. Salam pembuka ini menunjukkan kesantunan dalam berkomunikasi secara tertulis.

Setelah salam pembuka, bisa langsung masuk ke paragraf pembuka yang menyatakan maksud dan tujuan surat secara singkat.

Isi Surat

Nah, ini dia bagian inti dari surat permohonan penugasan. Di sini kamu jelasin semuanya secara detail. Mulai dari latar belakang kenapa penugasan ini perlu dilakukan, tugas spesifik apa yang kamu mohonkan, siapa yang akan ditugaskan (kalau bukan kamu sendiri), sampai hasil yang diharapkan dari penugasan tersebut.

Jelasin mengapa kamu atau tim yang kamu ajukan itu kompeten dan cocok untuk penugasan ini. Sertakan juga argumen yang kuat kenapa penugasan ini akan memberikan manfaat bagi organisasi atau proyek yang bersangkutan. Makin rinci dan meyakinkan penjelasanmu di bagian ini, makin besar peluang permohonanmu disetujui.

Misalnya, kalau kamu minta ditugaskan ke project A, jelasin kenapa project A itu penting, skill apa yang kamu punya yang relevan dengan project A, dan apa yang kamu harapkan bisa kamu kontribusikan di project tersebut. Jangan lupa sebutin rentang waktu atau durasi penugasan yang kamu usulkan jika ada.

Penutup Surat

Bagian penutup berisi harapan agar permohonanmu dapat dipertimbangkan dan disetujui. Ucapkan terima kasih atas perhatian dari penerima surat. Gunakan kalimat penutup yang sopan dan profesional.

Contoh kalimat penutup bisa seperti: “Besar harapan kami permohonan ini dapat dipertimbangkan dan dikabulkan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.” Kalimat ini menunjukkan rasa menghargai waktu dan pertimbangan yang diberikan oleh penerima surat.

Salam Penutup dan Tanda Tangan

Terakhir, akhiri dengan salam penutup seperti “Hormat kami,” atau “Wassalamu’alaikum Wr. Wb.” Di bawahnya, cantumkan nama terang dan tanda tangan kamu sebagai pengirim surat. Jika surat ini mewakili tim atau unit kerja, bisa juga dicantumkan nama unit kerjanya.

Tanda tangan ini penting sebagai bentuk validasi dan pertanggungjawaban atas isi surat yang kamu kirimkan. Pastikan nama yang tertulis di bawah tanda tangan itu jelas dan benar.

Kapan Kamu Butuh Surat Ini?

Surat permohonan penugasan dibutuhkan dalam berbagai situasi, baik di lingkungan kerja formal maupun konteks organisasi lainnya. Memahami kapan surat ini relevan membantumu menentukan apakah kamu perlu menyusunnya atau tidak.

Permohonan Penugasan Internal Perusahaan

Ini adalah skenario yang paling umum. Mungkin kamu ingin mengajukan diri untuk bergabung dengan tim project baru yang sedang dibentuk. Atau, kamu merasa perlu ditugaskan untuk mengikuti pelatihan tertentu demi meningkatkan keterampilanmu yang dibutuhkan perusahaan. Bisa juga kamu meminta relokasi ke cabang lain karena alasan tertentu yang relevan dengan kebutuhan perusahaan. Dalam semua kasus ini, surat permohonan adalah cara formal untuk menyampaikan keinginanmu kepada atasan atau HRD.

Permohonan Penugasan dalam Konteks Organisasi atau Komunitas

Di luar lingkungan kerja formal, surat ini juga bisa digunakan. Misalnya, kamu ingin mengajukan diri atau orang lain untuk ditugaskan sebagai panitia acara tertentu dalam sebuah komunitas. Atau, dalam sebuah organisasi mahasiswa, kamu memohon agar timmu ditugaskan untuk mengelola sebuah program kerja. Prinsipnya sama, yaitu meminta pemberian tugas atau tanggung jawab secara formal.

Permohonan Penugasan untuk Kolaborasi Eksternal (Kurang Umum)

Kadang-kadang, meskipun lebih jarang, surat permohonan penugasan bisa datang dari pihak eksternal yang meminta seseorang dari organisasimu untuk ditugaskan dalam kegiatan atau proyek mereka. Namun, formatnya mungkin sedikit berbeda dan lebih menyerupai surat permintaan kerjasama. Fokus utamanya tetap pada permintaan alokasi sumber daya (orang) untuk suatu tugas.

When to write assignment request letter
Image just for illustration

Tips Jitu Menyusun Surat yang Persuasif

Menulis surat permohonan penugasan itu bukan sekadar menulis, tapi juga mempersuasi. Kamu harus meyakinkan penerima bahwa penugasan yang kamu mohonkan itu adalah keputusan yang tepat dan menguntungkan bagi semua pihak, terutama bagi organisasi. Berikut beberapa tips biar suratmu makin jitu dan persuasif:

1. Jelas dan Langsung ke Inti

Jangan muter-muter! Di paragraf awal, langsung sampaikan tujuan suratmu: yaitu memohon penugasan. Jelaskan secara ringkas permohonan spesifiknya. Ini membantu penerima memahami inti suratmu dari awal.

2. Sertakan Justifikasi yang Kuat

Ini kuncinya. Kenapa penugasan ini penting? Apa manfaatnya bagi organisasi, proyek, atau tim? Kenapa kamu atau orang yang kamu ajukan paling cocok untuk tugas ini? Sebutkan pengalaman, keterampilan, atau kualifikasi yang relevan. Argumen yang logis dan didukung fakta atau potensi manfaat akan sangat memperkuat permohonanmu.

3. Tunjukkan Pemahaman tentang Tugas

Kalau kamu memohon penugasan untuk tugas atau proyek tertentu, tunjukkan bahwa kamu paham betul apa yang diharapkan dari tugas tersebut. Ini menunjukkan bahwa permohonanmu bukan sekadar asal minta, tapi didasari oleh pemahaman dan kesiapan.

4. Gunakan Bahasa yang Profesional dan Sopan

Meskipun gaya bahasanya casual, dalam surat formal seperti ini tetap penting untuk menggunakan bahasa yang profesional, resmi, dan sopan. Hindari singkatan gaul atau bahasa yang terlalu santai. Perhatikan penggunaan kata ganti dan sapaan.

5. Perhatikan Format dan Ejaan

Surat yang rapi, terformat dengan benar, dan bebas dari kesalahan ejaan atau tata bahasa menunjukkan bahwa kamu teliti dan serius. Sebelum mengirim, selalu proofread berkali-kali. Salah ketik bisa mengurangi kredibilitas suratmu.

6. Ketahui Prosedur Internal (Jika Berlaku)

Di beberapa organisasi, ada prosedur standar untuk mengajukan permohonan penugasan. Misalnya, harus lewat atasan langsung dulu, atau ada formulir khusus. Mengetahui dan mengikuti prosedur ini penting agar suratmu diproses dengan benar dan tidak terhambat masalah birokrasi.

Langkah Demi Langkah Menulis Surat Permohonan Penugasan

Merangkum dari tips dan bagian-bagian penting di atas, ini dia langkah-langkah praktis buat nulis surat permohonan penugasan:

  1. Tentukan Tujuannya: Apa spesifik penugasan yang kamu mau? Untuk proyek apa? Kapan? Siapa yang akan ditugaskan (kamu/tim)?
  2. Siapkan Data: Kumpulkan semua informasi yang dibutuhkan: nama dan jabatan penerima, detail tugas/proyek, data pendukung (misal, proposal, CV, atau laporan relevan), durasi yang diusulkan.
  3. Buat Draf: Mulai menulis draf surat. Ikuti struktur yang sudah dibahas (kop, info dasar, alamat, pembuka, isi, penutup, salam, tanda tangan). Fokus pada kejelasan permohonan dan kekuatan justifikasi.
  4. Tulis Isi dengan Detail: Di bagian isi, jelaskan latar belakang, permohonan spesifik, mengapa kamu/tim cocok, dan apa hasilnya jika penugasan ini dikabulkan. Buat argumenmu se-meyakinkan mungkin.
  5. Periksa Kembali: Setelah draf selesai, baca ulang dengan teliti. Cek kebenaran nama, jabatan, tanggal, dan detail tugas. Perbaiki kalimat agar lebih efektif.
  6. Koreksi Ejaan dan Tata Bahasa: Ini tahap krusial! Jangan sampai ada salah ketik atau kesalahan tata bahasa. Kalau perlu, minta teman atau kolega untuk membacanya juga.
  7. Finalisasi dan Kirim: Jika sudah yakin, surat bisa difinalisasi (misalnya di-print atau diubah jadi PDF) dan dikirimkan sesuai prosedur yang berlaku (via email, disampaikan langsung, dll.).

Steps to write assignment request letter
Image just for illustration

Contoh Struktur Surat Permohonan Penugasan

Berikut adalah outline atau kerangka dasar yang bisa kamu ikuti saat menyusun surat permohonan penugasan:

[Kop Surat - Jika Ada]

Nomor: [Nomor Surat]
Lampiran: [Jumlah Dokumen/Sebutkan]
Perihal: Permohonan Penugasan [Nama Tugas/Proyek]

[Tanggal Surat]

Kepada Yth.
[Nama Jabatan Penerima]
[Nama Departemen/Unit Kerja Penerima - Jika Relevan]
[Nama Organisasi Penerima]
[Alamat Organisasi Penerima]

Dengan hormat,

[Paragraf Pembuka: Menyatakan maksud dan tujuan surat secara singkat]

[Paragraf Isi 1: Latar Belakang dan Pentingnya Tugas/Proyek yang Dimohonkan]
[Paragraf Isi 2: Pernyataan Permohonan Penugasan Secara Spesifik (Siapa, Tugas Apa, Kapan)]
[Paragraf Isi 3: Justifikasi/Argumen Mengapa Pemohon/Tim Cocok untuk Tugas Tersebut (Kualifikasi, Pengalaman, Manfaat)]
[Paragraf Isi 4 (Opsional): Hasil yang Diharapkan atau Kontribusi yang Akan Diberikan]

[Paragraf Penutup: Harapan Permohonan Dikabulkan dan Ucapan Terima Kasih]

Hormat kami,

[Tanda Tangan]

[Nama Terang]
[Jabatan/Unit Kerja Pengirim - Jika Relevan]

Struktur ini memberikan gambaran jelas tentang alur informasi dalam surat. Kamu bisa menyesuaikan jumlah paragraf isi tergantung seberapa detail penjelasan yang dibutuhkan untuk kasusmu.

Contoh Surat Permohonan Penugasan (Internal Perusahaan)

Mari kita lihat contoh konkret dari surat permohonan penugasan untuk skenario internal, misalnya seorang karyawan memohon ditugaskan ke tim proyek inovasi baru.

[KOP SURAT PERUSAHAAN]

Nomor: 123/SPP/RD/XII/2023
Lampiran: 1 (Satu) Berkas
Perihal: Permohonan Penugasan pada Tim Proyek Inovasi "Future X"

20 Desember 2023

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Departemen Riset & Pengembangan
PT. Maju Terus Pantang Mundur
Jl. Raya Sukses No. 45
Jakarta

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: [Nama Karyawan]
Nomor Induk Karyawan: [NIK Karyawan]
Jabatan: Staf Riset Junior
Departemen: Riset & Pengembangan

Bersama surat ini, saya ingin menyampaikan permohonan untuk dapat ditugaskan sebagai anggota pada Tim Proyek Inovasi "Future X" yang baru saja dibentuk, sebagaimana informasi yang saya terima melalui memo internal Departemen R&D Nomor: 05/MEMO/RD/XII/2023.

Proyek "Future X" yang berfokus pada pengembangan [sebutkan area spesifik proyek, misal: teknologi energi terbarukan] sangat menarik perhatian saya karena sejalan dengan minat dan latar belakang pendidikan saya di bidang [sebutkan bidang, misal: Teknik Lingkungan]. Selama dua tahun terakhir bekerja di departemen ini, saya telah terlibat dalam riset awal mengenai [sebutkan riset relevan, misal: efisiensi panel surya] dan saya yakin pengetahuan serta pengalaman praktik saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim proyek ini.

Saya memahami bahwa proyek ini membutuhkan dedikasi dan kemampuan analisis yang kuat. Saya siap untuk mencurahkan waktu dan energi saya, serta belajar hal-hal baru yang dibutuhkan dalam proses inovasi ini. Saya juga melampirkan Curriculum Vitae (CV) terbaru saya yang mencantumkan detail pengalaman dan kualifikasi yang relevan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut.

Besar harapan saya permohonan ini dapat dipertimbangkan dan dikabulkan. Saya sangat antusias untuk dapat berkontribusi langsung dalam proyek inovasi strategis ini. Atas perhatian dan kesempatan yang Bapak/Ibu berikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

[Tanda Tangan]

[Nama Karyawan]

Contoh ini menggunakan struktur formal dan bahasa yang lugas. Perhatikan bagaimana si pemohon menghubungkan minat dan pengalamannya dengan kebutuhan proyek (“sejalan dengan minat dan latar belakang pendidikan”, “terlibat dalam riset awal”, “pengetahuan serta pengalaman praktik saya dapat memberikan kontribusi”). Ini adalah contoh justifikasi yang kuat. Lampiran CV juga memperkuat permohonan dengan bukti tertulis mengenai kualifikasi.

Analisis Contoh Surat

Mari kita bedah contoh surat di atas untuk memahami mengapa setiap bagiannya penting dan bagaimana menyusunnya dengan efektif.

  • Kop Surat: Menunjukkan asal surat dan membuatnya terlihat resmi dari perusahaan. Penting jika surat ini akan menjadi dokumen internal.
  • Nomor, Lampiran, Perihal, Tanggal: Ini adalah metadata surat. Nomor surat memudahkan pelacakan dan pengarsipan. Perihal memberikan gambaran singkat isi surat (“Permohonan Penugasan Tim Proyek Inovasi ‘Future X’”). Lampiran memberitahu penerima bahwa ada dokumen lain yang disertakan (CV). Tanggal menunjukkan kapan surat dibuat.
  • Alamat Penerima: Jelas ditujukan kepada “Kepala Departemen Riset & Pengembangan”, yaitu orang yang berwenang memberikan penugasan di departemen tersebut. Ini menunjukkan kamu mengirimkan surat ke pihak yang tepat.
  • Informasi Pengirim: Menyebutkan nama, NIK, jabatan, dan departemen pemohon. Ini mengidentifikasi siapa yang mengajukan permohonan.
  • Paragraf 1 (Pembuka): Langsung ke intinya. Menyatakan maksud surat (permohonan penugasan) dan tujuannya (bergabung dengan tim proyek “Future X”). Disebutkan juga sumber informasi mengenai proyek tersebut (memo internal), menunjukkan bahwa pemohon aware dengan informasi yang beredar di internal.
  • Paragraf 2 (Justifikasi - Latar Belakang & Relevansi): Menjelaskan mengapa proyek ini menarik bagi pemohon dan bagaimana latar belakang serta pengalamannya relevan. Ini adalah argumen utama yang mencoba meyakinkan penerima. Menyebutkan bidang pendidikan dan pengalaman riset spesifik sangat efektif di sini.
  • Paragraf 3 (Justifikasi - Komitmen & Kualifikasi): Menunjukkan kesiapan dan komitmen pemohon (“siap untuk mencurahkan waktu dan energi”, “belajar hal-hal baru”). Melampirkan CV juga merupakan cara konkret untuk membuktikan kualifikasi yang disebutkan.
  • Paragraf 4 (Penutup): Menyatakan harapan agar permohonan dikabulkan dan menegaskan kembali antusiasme pemohon. Ucapan terima kasih di akhir menunjukkan kesantunan.
  • Tanda Tangan: Validasi dari pemohon bahwa surat ini benar berasal darinya.

Struktur dan isi seperti contoh di atas sangat direkomendasikan karena lengkap, jelas, terstruktur, dan persuasif.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Dalam menyusun surat permohonan penugasan, ada beberapa kesalahan umum yang sebaiknya dihindari agar suratmu efektif dan tidak diabaikan:

  • Permohonan yang Tidak Jelas: Jangan hanya bilang “saya mau ditugaskan”. Jelaskan apa tugasnya, kapan, dan mengapa kamu mau ditugaskan ke sana. Ketidakjelasan hanya akan menimbulkan kebingungan.
  • Tidak Ada Justifikasi: Ini kesalahan paling fatal. Kenapa penerima surat harus mengabulkan permohonanmu? Kalau kamu tidak memberikan alasan yang kuat (manfaat, kualifikasi, relevansi), permohonanmu akan terasa lemah.
  • Format Tidak Resmi: Menggunakan bahasa atau format yang terlalu santai untuk dokumen formal seperti ini bisa memberikan kesan tidak profesional. Perhatikan penggunaan kop surat, nomor surat, dan salam.
  • Typo dan Kesalahan Tata Bahasa: Seperti yang sudah disebut, kesalahan ejaan atau tata bahasa menunjukkan kurangnya ketelitian. Ini bisa mengurangi kredibilitas kamu di mata penerima.
  • Mengabaikan Prosedur Internal: Jika ada cara standar untuk mengajukan permohonan di organisasimu, ikuti itu. Mengirim surat ke orang yang salah atau melewati alur yang semestinya bisa membuat suratmu tidak diproses.
  • Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek: Surat yang terlalu panjang dan bertele-tele bisa membuat penerima malas membaca. Sebaliknya, surat yang terlalu pendek dan tidak detail (khususnya di bagian isi) tidak akan memberikan informasi yang cukup. Temukan keseimbangan.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini akan meningkatkan peluang permohonan penugasanmu disetujui.

Pentingnya Justifikasi yang Kuat

Mari kita bahas lebih dalam soal justifikasi. Di lingkungan profesional, penugasan itu bukan hanya soal kemauan, tapi soal kebutuhan organisasi dan kesesuaian individu. Penerima surat (atasan/pimpinan) perlu diyakinkan bahwa mengabulkan permohonanmu adalah investasi yang baik.

Justifikasi yang kuat harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci seperti:
* Mengapa tugas ini perlu dilakukan atau mengapa saya perlu terlibat di dalamnya?
* Apa kualifikasi, pengalaman, atau keterampilan spesifik yang saya miliki dan relevan dengan tugas ini?
* Bagaimana penugasan ini akan memberikan nilai tambah bagi departemen atau organisasi?
* Apa potensi hasil positif yang bisa dicapai jika saya ditugaskan?

Menyebutkan pengalaman kerja, riwayat pendidikan, sertifikasi, atau bahkan proyek-proyek sebelumnya yang relevan bisa menjadi bagian dari justifikasi. Misalnya, kalau kamu minta ditugaskan ke tim digital marketing, sebutkan pengalamanmu mengelola kampanye media sosial sebelumnya dan hasil yang kamu capai. Ini jauh lebih meyakinkan daripada sekadar bilang kamu “tertarik” dengan digital marketing.

Format Digital vs. Cetak

Di era digital sekarang, surat permohonan penugasan tidak selalu harus dicetak di atas kertas resmi. Seringkali, format digital seperti email atau dokumen PDF yang dikirim via email sudah cukup.

Jika dikirim melalui email, pastikan formatnya tetap rapi dan formal. Gunakan subjek email yang jelas (contoh: Permohonan Penugasan - [Nama Anda] - [Nama Proyek/Tugas]). Isi email bisa langsung berupa isi surat (tanpa kop surat fisik), atau lebih baik lagi, lampirkan surat dalam format PDF yang sudah terformat rapi dan ditandatangani (bisa tanda tangan digital atau scan). Mengirim dalam PDF seringkali lebih profesional dan memastikan formatnya tidak berubah saat diterima.

Terlepas dari formatnya, inti dari surat (kelengkapan bagian dan kekuatan isi/justifikasi) tetap yang paling penting.

Mengukur Keberhasilan Suratmu

Bagaimana kamu tahu surat permohonan penugasanmu sukses? Tentu saja, ukuran keberhasilan utama adalah jika permohonanmu dikabulkan. Namun, bahkan jika tidak langsung dikabulkan, surat yang baik bisa membuka ruang diskusi lebih lanjut.

Surat yang baik membuat penerima mempertimbangkan permohonanmu dengan serius. Itu artinya suratmu berhasil menyampaikan pesan dengan jelas, memberikan justifikasi yang masuk akal, dan menunjukkan bahwa kamu telah berpikir matang mengenai permomohonan ini. Respons berupa pertanyaan atau ajakan diskusi adalah tanda bahwa suratmu mendapatkan perhatian.

Penutup: Suratmu, Langkah Awalmu

Menulis surat permohonan penugasan mungkin terasa seperti tugas tambahan, tapi ini adalah langkah penting dalam secara formal menyampaikan keinginan atau kesiapanmu untuk mengambil peran atau tanggung jawab baru. Surat ini adalah representasi tertulis dari dirimu atau timmu, jadi pastikan surat itu mencerminkan profesionalisme dan keseriusan.

Dengan memahami struktur, bagian-bagian penting, dan tips menyusunnya, kamu bisa membuat surat permohonan penugasan yang efektif dan meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan penugasan yang diinginkan. Anggap ini sebagai investasi kecil untuk peluang yang lebih besar.

Assignment request letter success
Image just for illustration

Nah, gimana? Semoga penjelasan ini bisa bikin kamu lebih pede buat nyusun surat permohonan penugasanmu sendiri ya.

Kalau ada pertanyaan atau pengalaman menarik seputar surat permohonan penugasan, jangan ragu berbagi di kolom komentar di bawah!

Posting Komentar