Mau Resign dari Tuha 4? Contoh Surat Pengunduran Diri & Tipsnya

Table of Contents

Mengundurkan diri dari sebuah posisi, apalagi posisi yang sifatnya representasi masyarakat seperti anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan (Bamuskal) atau yang sering disebut TUHA di beberapa daerah (misalnya di DIY), tentu bukan keputusan yang mudah. Ada berbagai alasan yang bisa mendasarinya, mulai dari kesibukan pribadi, kondisi kesehatan, hingga pindah domisili. Jika Anda adalah anggota TUHA dan berencana mengundurkan diri, salah satu langkah paling penting adalah menyiapkan surat pengunduran diri yang formal dan benar. Fokus kita kali ini adalah khusus untuk anggota TUHA dari perwakilan wilayah/padukuhan tertentu, katakanlah dari wilayah 4.

surat pengunduran diri format formal
Image just for illustration

Mengenal TUHA 4: Representasi Masyarakat Kalurahan

Sebelum kita masuk ke contoh suratnya, ada baiknya kita pahami sedikit apa itu TUHA (Badan Permusyawaratan Kalurahan) dan posisi perwakilan wilayah 4. TUHA adalah lembaga di tingkat kalurahan atau desa yang fungsinya mirip dengan DPRD di tingkat kabupaten/kota atau DPR di tingkat pusat, namun dalam skala yang jauh lebih kecil dan spesifik di ranah pemerintahan desa. Mereka bertugas menetapkan peraturan kalurahan bersama Lurah, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap kinerja Lurah. Anggota TUHA dipilih dari perwakilan wilayah atau padukuhan yang ada di kalurahan tersebut. Jadi, anggota TUHA 4 berarti adalah perwakilan masyarakat dari padukuhan/wilayah nomor 4 di kalurahan Anda.

Posisi ini memegang amanah dari warga di wilayahnya. Oleh karena itu, proses pengunduran diri juga harus dilakukan dengan cara yang resmi dan akuntabel. Surat pengunduran diri menjadi dokumen legal yang menyatakan secara tertulis niat Anda untuk berhenti dari jabatan tersebut. Ini penting untuk kejelasan administrasi dan kepastian hukum bagi diri Anda maupun pemerintahan kalurahan. Surat ini juga menjadi dasar bagi proses selanjutnya, seperti potensi penggantian antar waktu (PAW) jika diatur dalam peraturan yang berlaku.

Alasan Umum Mengundurkan Diri dari TUHA 4

Ada banyak alasan yang bisa membuat seseorang memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi anggota TUHA. Beberapa alasan yang paling sering kita temui antara lain:

  • Kesehatan: Kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan lagi untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai anggota TUHA secara optimal. Mungkin memerlukan perawatan intensif atau pembatasan aktivitas.
  • Pindah Domisili: Anggota TUHA pindah tempat tinggal ke luar wilayah kalurahan atau bahkan ke luar daerah. Ini tentu menyulitkan untuk hadir dalam rapat atau menjalankan fungsi representasi warga padukuhan 4.
  • Kesibukan Lain: Munculnya kesibukan baru yang sangat menyita waktu dan energi, seperti pekerjaan profesional yang baru, bisnis, atau tugas lain yang tidak bisa ditunda. Ini membuat sulit membagi waktu dengan tugas TUHA.
  • Mencalonkan Diri di Jabatan Lain: Ingin berkonsentrasi pada proses pencalonan atau sudah terpilih di jabatan pemerintahan atau publik lainnya yang dilarang rangkap jabatan dengan anggota Bamuskal.
  • Konflik Kepentingan: Menghadapi situasi di mana ada potensi konflik antara tugas sebagai anggota TUHA dengan kepentingan pribadi atau profesi.
  • Alasan Pribadi Lainnya: Bisa juga karena alasan keluarga, pendidikan lanjutan, atau hal-hal pribadi lain yang menyebabkan seseorang tidak lagi mampu atau bersedia menjalankan tugasnya.

Apapun alasannya, penting untuk menyampaikannya secara profesional dalam surat, atau setidaknya memiliki alasan yang valid untuk diri sendiri saat mengambil keputusan ini. Meskipun kadang alasan tidak wajib dicantumkan secara detail dalam surat, memilikinya membantu menjelaskan situasi Anda.

Bagian-Bagian Penting dalam Surat Pengunduran Diri

Surat pengunduran diri anggota TUHA, meskipun formatnya bisa sedikit bervariasi tergantung kebiasaan atau aturan lokal, umumnya harus memuat beberapa komponen kunci agar dianggap sah dan lengkap. Ini dia bagian-bagian pentingnya:

Alamat Tujuan

Surat ini ditujukan kepada siapa? Biasanya ditujukan kepada pimpinan Badan Permusyawaratan Kalurahan (Ketua/Pimpinan Sidang), dengan tembusan kepada Lurah/Kepala Desa. Ada baiknya pastikan siapa sebenarnya penerima surat resmi sesuai peraturan kalurahan Anda. Cantumkan nama jabatan dan alamat instansinya (Kantor Bamuskal/Kantor Kalurahan).

Identitas Pengirim

Cantumkan identitas diri Anda secara jelas. Ini meliputi nama lengkap, nomor identitas (jika ada nomor anggota Bamuskal, bisa dicantumkan), dan asal wilayah/padukuhan perwakilan Anda (dalam kasus ini, Padukuhan 4). Sertakan juga alamat lengkap Anda sesuai KTP.

Pernyataan Pengunduran Diri

Ini adalah inti dari surat. Nyatakan dengan jelas dan tegas bahwa Anda mengundurkan diri dari jabatan sebagai Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan perwakilan dari Padukuhan 4. Gunakan bahasa yang lugas dan tidak berbelit-belit.

Tanggal Efektif

Kapan pengunduran diri Anda mulai berlaku? Cantumkan tanggal spesifik. Biasanya, pengunduran diri berlaku setelah surat diproses dan disetujui sesuai mekanisme yang ada di kalurahan, namun Anda bisa mengusulkan tanggal efektif. Misalnya, “terhitung sejak tanggal [Tanggal]”.

Alasan (Opsional)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mencantumkan alasan bisa opsional. Jika ingin dicantumkan, sampaikan secara singkat dan sopan. Hindari bahasa yang menyerang atau menyalahkan pihak lain. Contoh: “karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan”, “karena harus berpindah domisili”, “karena kesibukan profesional yang baru”.

Penutup Formal

Gunakan kalimat penutup yang sopan dan formal. Misalnya, ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, permohonan maaf jika ada kesalahan selama menjabat, dan harapan terbaik untuk kemajuan kalurahan.

Tanda Tangan

Jangan lupa bubuhkan tanda tangan di atas nama terang Anda. Ini membuktikan keaslian surat tersebut.

Proses Pengunduran Diri Anggota TUHA

Selain surat, penting juga mengetahui proses pengunduran diri sesuai aturan yang berlaku di kalurahan Anda. Umumnya, surat pengunduran diri disampaikan kepada pimpinan Bamuskal dan Lurah. Pimpinan Bamuskal kemudian akan memproses surat tersebut, mungkin melalui rapat Bamuskal untuk mengesahkan pengunduran diri Anda. Setelah disahkan oleh Bamuskal, biasanya Lurah akan mengeluarkan surat keputusan (SK) terkait pemberhentian Anda sebagai anggota TUHA. Pastikan Anda menanyakan proses pastinya kepada sekretariat Bamuskal atau kantor kalurahan agar semua berjalan lancar dan sesuai prosedur. Mematuhi prosedur ini penting agar status hukum Anda jelas dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Contoh Surat Pengunduran Diri Anggota TUHA 4: Simpel

Oke, yuk kita lihat contoh format suratnya. Ini adalah contoh yang paling dasar dan langsung pada intinya.

[Kop Surat - Jika Ada, Tapi Biasanya Tidak Perlu untuk Surat Pribadi]

[Tempat], [Tanggal Surat]

Perihal: Permohonan Pengunduran Diri

Kepada Yth.
Ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan])
Di -
    Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda]
Nomor Anggota TUHA (jika ada): [Nomor Anggota atau Jabatan Lain jika Relevan]
Alamat Sesuai KTP: [Alamat Lengkap Anda, termasuk Padukuhan 4]
Perwakilan Dari: Padukuhan 4

Dengan ini menyatakan **mengundurkan diri** dari jabatan sebagai Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan]) perwakilan dari Padukuhan 4, terhitung sejak tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri, contoh: 1 Januari 2025] atau sejak keputusan resmi dikeluarkan.

Keputusan ini saya ambil berdasarkan [Alasan Singkat, contoh: alasan pribadi yang mendesak / kondisi kesehatan / pindah domisili].

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada saya selama menjabat. Mohon maaf apabila selama menjalankan tugas terdapat kesalahan atau kekurangan.

Besar harapan saya agar Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan]) semakin maju dan terus berkontribusi positif bagi masyarakat.

Atas perhatian dan persetujuan Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Anda]

[Nama Lengkap Anda]

Tembusan Yth.:
1. Lurah [Nama Kalurahan]
2. Arsip

Contoh ini cukup straightforward. Langsung menyebutkan identitas, menyatakan niat mengundurkan diri, tanggal efektif, alasan (opsional), dan penutup sopan. Ini adalah template yang bisa Anda gunakan sebagai dasar.

Contoh Surat Pengunduran Diri Anggota TUHA 4: Lebih Detail

Contoh kedua ini sedikit lebih formal dan mungkin menambahkan beberapa detail lagi, seperti masa jabatan yang telah dijalani.

[Tempat], [Tanggal Surat]

Perihal: Permohonan Pengunduran Diri dari Jabatan Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan

Kepada Yth.
Pimpinan Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan])
Di -
    Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda]
Nomor Induk Kependudukan (NIK): [NIK Anda]
Alamat Domisili: [Alamat Lengkap Anda Sesuai KTP, sebutkan Padukuhan 4]
Jabatan: Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan])
Perwakilan: Padukuhan 4

Dengan berat hati dan penuh pertimbangan, melalui surat ini saya **mengajukan permohonan pengunduran diri** dari jabatan saya sebagai Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan]) perwakilan dari Padukuhan 4. Saya telah mengabdi sebagai anggota Bamuskal sejak [Tanggal Anda Mulai Menjabat, contoh: 1 Januari 2020].

Pengunduran diri ini efektif terhitung sejak tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri, contoh: 15 Februari 2025]. Keputusan ini diambil karena [Alasan Lebih Rinci, contoh: saya dan keluarga berencana pindah domisili secara permanen ke luar wilayah Kalurahan ini / kondisi kesehatan yang memerlukan fokus penuh pada pemulihan dan tidak memungkinkan menjalankan tugas dengan baik].

Saya menyadari bahwa posisi ini membutuhkan **dedikasi dan waktu** yang tidak sedikit. Dengan kondisi saat ini, saya merasa tidak dapat lagi memberikan kontribusi yang maksimal dan menjalankan amanah warga Padukuhan 4 dengan sebaik-baiknya.

Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada seluruh rekan anggota Bamuskal, Bapak Lurah dan perangkat kalurahan, serta seluruh warga Padukuhan 4 dan Kalurahan [Nama Kalurahan] atas kerja sama, bimbingan, dan pengalaman berharga selama saya menjabat. Saya memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang mungkin saya perbuat selama menjalankan tugas.

Saya berharap agar proses pengunduran diri saya dapat diterima dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tata tertib yang berlaku di Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan]). Semoga Kalurahan [Nama Kalurahan] terus berkembang menjadi lebih baik.

Atas perhatian dan kemudahan yang diberikan, saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Anda]

[Nama Lengkap Anda]

Tembusan Yth.:
1. Lurah [Nama Kalurahan]
2. Arsip Bamuskal
3. Arsip Pribadi

Contoh ini lebih panjang dan memberikan sedikit konteks tambahan seperti masa jabatan dan alasan yang bisa diuraikan lebih lanjut (tetap singkat). Penggunaan kata “berat hati” menunjukkan bahwa keputusan ini bukan diambil dengan enteng. Ini bisa jadi pilihan yang baik jika Anda ingin surat terasa lebih personal namun tetap formal.

Contoh Surat Pengunduran Diri Anggota TUHA 4: Fokus pada Alasan Spesifik

Jika Anda merasa perlu menekankan alasan spesifik (misalnya, terkait dengan peraturan yang mengharuskan pengunduran diri), contoh ini bisa jadi rujukan.

[Tempat], [Tanggal Surat]

Perihal: Pengunduran Diri dari Jabatan Anggota BPKalm [Nama Kalurahan]

Kepada Yth.
Pimpinan Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan])
Di -
    Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap: [Nama Lengkap Anda]
Alamat: Padukuhan 4, [Nama Kalurahan], [Nama Kecamatan], [Nama Kabupaten/Kota]
Jabatan: Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan])
Perwakilan Wilayah: Padukuhan 4

Sehubungan dengan [Alasan Spesifik yang Terkait dengan Aturan, contoh: telah ditetapkannya saya sebagai calon anggota legislatif / PNS yang mutasi ke luar wilayah Kalurahan / menerima jabatan struktural di instansi lain yang dilarang rangkap jabatan], maka dengan ini saya **menyatakan mengundurkan diri** dari jabatan saya sebagai Anggota Badan Permusyawaratan Kalurahan ([Nama Kalurahan]) perwakilan dari Padukuhan 4.

Pengunduran diri ini saya ajukan sesuai dengan [Sebutkan Aturan Jika Relevan, contoh: ketentuan dalam Undang-Undang Nomor [Nomor UU] Tahun [Tahun UU] tentang [Nama UU] / Peraturan Daerah Nomor [Nomor Perda] Tahun [Tahun Perda] tentang [Nama Perda]] serta dalam rangka mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

Saya mengajukan pengunduran diri ini terhitung efektif sejak tanggal [Tanggal Efektif Pengunduran Diri, contoh: 1 Maret 2025].

Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya oleh masyarakat Padukuhan 4 dan seluruh pihak terkait selama saya mengemban amanah ini. Saya mohon maaf atas segala kekurangan selama bertugas.

Besar harapan saya proses pengunduran diri ini dapat segera ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku.

Atas perhatian Bapak/Ibu Pimpinan Bamuskal, saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,

[Tanda Tangan Anda]

[Nama Lengkap Anda]

Tembusan Yth.:
1. Bapak Lurah [Nama Kalurahan]
2. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan/Desa [Nama Kabupaten/Kota] (jika perlu)
3. Arsip

Contoh ini sangat pas jika alasan pengunduran diri Anda terkait erat dengan keharusan atau aturan formal, seperti rangkap jabatan atau pindah status. Ini menunjukkan bahwa Anda memahami dan mematuhi aturan yang berlaku.

Tips Menulis Surat Pengunduran Diri TUHA 4

Menulis surat pengunduran diri mungkin terlihat sepele, tapi ada beberapa tips yang bisa memastikan prosesnya berjalan mulus:

  1. Pastikan Formatnya Resmi: Meskipun gaya bahasa dalam artikel ini casual, suratnya sendiri harus formal. Gunakan kop surat jika ada (meskipun seringkali tidak perlu untuk surat pribadi), format tanggal, alamat tujuan yang jelas, dan bahasa yang baku.
  2. Jelas dan Tegas: Nyatakan niat mengundurkan diri Anda tanpa keraguan. Jangan biarkan ada ruang untuk salah interpretasi.
  3. Sopan dan Profesional: Meskipun mungkin ada dinamika internal, pertahankan nada yang sopan dan profesional dalam surat. Ucapkan terima kasih dan mohon maaf adalah praktik yang baik.
  4. Cek Aturan Lokal: Ini penting banget! Setiap kalurahan atau kabupaten/kota bisa punya Peraturan Kalurahan (Perkal) atau Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur khusus tentang Bamuskal, termasuk proses pengunduran diri. Coba tanyakan ke sekretariat Bamuskal atau kantor kalurahan apakah ada format khusus atau prosedur tambahan yang harus diikuti. Jangan sampai surat Anda tidak sah hanya karena tidak sesuai aturan setempat.
  5. Cantumkan Tanggal Efektif: Ini memberi kejelasan kapan Anda berhenti bertugas. Berikan jangka waktu yang wajar (misalnya, dua minggu atau satu bulan dari tanggal surat diajukan) agar ada waktu untuk transisi atau proses administrasi.
  6. Simpan Salinannya: Setelah surat diserahkan, pastikan Anda memiliki salinan atau setidaknya bukti penyerahan surat. Ini penting untuk arsip pribadi Anda.
  7. Sampaikan secara Personal (Opsional, tapi Baik): Selain surat formal, ada baiknya Anda juga berkomunikasi secara langsung (atau setidaknya via telepon/pesan) kepada pimpinan Bamuskal dan Lurah mengenai rencana pengunduran diri Anda sebelum surat resmi diserahkan. Ini menunjukkan itikad baik dan menghormati proses.

Hal Penting Lain yang Perlu Diperhatikan

Selain surat, ada beberapa aspek lain yang perlu Anda pikirkan saat mengundurkan diri dari posisi seperti anggota TUHA:

  • Tanggung Jawab: Pastikan Anda telah menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang urgent sebelum tanggal efektif pengunduran diri. Serah terima dokumen atau informasi penting jika diperlukan.
  • Penggantian Antar Waktu (PAW): Tanyakan prosedur dan kemungkinan Penggantian Antar Waktu (PAW) untuk mengisi kursi Anda. Memahami proses ini membantu Anda juga memberikan informasi kepada warga Padukuhan 4 mengenai kelanjutan representasi mereka.
  • Hak dan Kewajiban Terakhir: Tanyakan apakah ada hak-hak (misalnya, honorarium yang belum dibayarkan) atau kewajiban (misalnya, pengembalian inventaris) yang perlu diselesaikan.

Mengundurkan diri adalah hak setiap orang, termasuk anggota TUHA. Melakukannya secara formal dan profesional adalah bentuk penghargaan terhadap amanah yang pernah diemban dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak di kalurahan. Jangan pernah ragu untuk bertanya kepada pihak berwenang di kalurahan mengenai prosedur yang paling tepat.

Setelah Surat Diserahkan: Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Setelah Anda menyerahkan surat pengunduran diri kepada penerima yang tepat (biasanya Pimpinan Bamuskal), proses selanjutnya akan berjalan sesuai tata tertib Bamuskal dan peraturan kalurahan. Pimpinan Bamuskal akan memverifikasi surat tersebut. Kemungkinan besar, surat Anda akan dibahas dalam rapat Bamuskal untuk disahkan dan disetujui. Setelah disahkan oleh Bamuskal, pimpinan Bamuskal akan menyampaikan keputusan tersebut kepada Lurah. Lurah kemudian akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang pemberhentian Anda sebagai anggota TUHA. SK ini adalah dasar resmi bahwa Anda sudah tidak lagi menjabat. Salinan SK ini biasanya akan diberikan kepada Anda. Proses ini bisa memakan waktu, jadi bersabarlah.

Semoga panduan dan contoh surat ini bermanfaat bagi Anda yang sedang membutuhkan! Mengambil keputusan untuk mengundurkan diri adalah langkah besar, memastikan prosesnya formal dan benar akan membuat semuanya berjalan lancar.

Ada pertanyaan lain seputar surat pengunduran diri anggota Bamuskal atau TUHA? Atau mungkin punya pengalaman lain yang relevan? Yuk, share di kolom komentar di bawah! Mari kita diskusikan bersama agar artikel ini semakin kaya informasinya.

Posting Komentar